Data Pribadi Warga Terancam!, Pakar: “Ini Lebih dari Sekadar Masalah Teknis

Data Pribadi Warga Terancam!

Server PDN Kritis, Gangguan server Pusat Data Nasional (PDN) yang melumpuhkan layanan publik di seluruh Indonesia, termasuk layanan Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta dan kantor-kantor Imigrasi lainnya, kini menjadi sorotan tajam para pakar keamanan siber.

Dugaan kuat mengarah pada serangan Ransomware, jenis malware yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk pemulihannya.

Data Pribadi Warga Terancam!

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CiSSReC, Pratama Persadha, dengan tegas menyatakan bahwa dampak serangan ini bisa jauh lebih parah dari sekadar gangguan layanan. “Jika benar ini ransomware, data pribadi warga bisa jadi taruhannya.

Kita bicara tentang data paspor, visa, bahkan mungkin data keuangan yang tersimpan dalam sistem Imigrasi,” ungkapnya.

Pratama bahkan mengaitkan insiden ini dengan serangan ransomware yang pernah menimpa Bank Syariah Indonesia beberapa waktu lalu. “Pola serangannya mirip. Pelaku mengincar lembaga yang menyimpan data sensitif dan krusial,” tambahnya.

Dugaan ransomware semakin menguat dengan lamanya gangguan yang terjadi. Masalah teknis seperti listrik padam atau serangan DDoS (Distributed Denial of Service) biasanya bisa diatasi dalam hitungan jam, bukan berhari-hari seperti yang terjadi pada PDN.

“Ini menunjukkan bahwa pelaku punya akses yang dalam ke sistem dan berusaha menutupi jejaknya,” ujar seorang pakar keamanan siber yang enggan disebutkan namanya.

Pengamat lain juga menyoroti potensi dampak jangka panjang dari serangan ini. “Jika data pribadi warga bocor, bisa disalahgunakan untuk berbagai tujuan jahat, mulai dari penipuan identitas hingga pemerasan,” ujar seorang pengamat kebijakan publik.

Kominfo sendiri masih berjuang memulihkan layanan secara bertahap. Namun, belum ada kepastian kapan layanan akan pulih sepenuhnya. “Tim kami bekerja 24 jam untuk mengatasi masalah ini. Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki kemungkinan adanya tindak pidana,” ujar juru bicara Kominfo.

Insiden ini menjadi pukulan telak bagi kepercayaan publik terhadap keamanan data pemerintah. Warga kini bertanya-tanya, seberapa amankah data pribadi mereka di tangan pemerintah? Akankah ada jaminan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan?

Sementara itu, para pakar keamanan siber terus mengingatkan pentingnya investasi dalam sistem keamanan siber yang lebih kuat. “Ini bukan lagi sekadar masalah teknis, tapi masalah keamanan nasional. Kita harus belajar dari kejadian ini dan mengambil langkah-langkah konkret untuk melindungi data warga,” tegas Pratama.

Baca juga: Awas! Ada 99 Aplikasi Android Perbankan Terinfeksi Virus

Pertanyaan besarnya kini, siapa pelaku di balik serangan ini? Apa motif mereka? Dan yang terpenting, bagaimana nasib data pribadi warga yang terancam? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.

Sumber: www.cnnindonesia.com