10 KPI Pemasaran yang Harus Anda Ukur dan Cara Membuatnya

kpi pemasaran
kpi pemasaran

KPI Pemasaran – Key Performance Indicator (KPI) pemasaran merupakan rangkaian indikator yang menunjukkan pencapaian kegiatan pemasaran.

Contoh KPI pemasaran adalah berapa banyak penjualan yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu sebagai akibat dari tindakan pemasaran.

KPI Pemasaran – Key Performance Indicator (KPI)

Secara konsisten, matriks ini harus dilacak untuk memahami seberapa efektif kampanye pemasaran. Berikut beberapa contoh KPI pemasaran yang bisa Anda ukur.

1. Rasio Klik Tayang (RKT)

CTR mengukur aktivitas pemasaran online. Misalnya melalui Facebook Ads atau Google Ads.

RKT menunjukkan rasio berapa banyak klik terhadap berapa kali iklan bisnis Anda muncul di Google. RKT rata-rata dinyatakan dalam persen.

Hitung RKPT rata-rata bisnis Anda. Bandingkan RKPT dari dua iklan yang berbeda menggunakan kata kunci yang sama.

Sedangkan untuk CTR organik, bandingkan dari judul dan deskripsi meta yang berbeda.

2. Tingkat Keterlibatan

Matriks ini digunakan untuk mengukur seberapa terlibat audiens Anda dengan konten yang diunggah di media sosial. Keterlibatan tersebut berupa komentar, like, share, dan lain-lain. Untuk menghitungnya, bagi jumlah reaksi dengan jumlah tayangan.

3. Biaya Per Klik (BPK)

BPK adalah jumlah yang harus Anda keluarkan untuk setiap klik pada setiap iklan yang ditampilkan. Anda dapat menggunakan tawaran BPK maksimum, yang merupakan biaya tertinggi yang akan dikeluarkan untuk setiap klik pada iklan yang muncul.

Mengapa matriks ini penting? Dengan menghitung matriks ini, Anda dapat menetapkan anggaran pemasaran yang efektif.

4. Pendapatan Penjualan

Matriks ini dapat diartikan sebagai pendapatan penjualan. Aspek ini tentu saja sangat penting untuk pemasaran. Semakin banyak penjualan, otomatis keuntungan perusahaan akan meningkat dan menjadi bukti pemasaran yang efektif.

Matriks ini akan memudahkan perusahaan untuk mengukur kemajuan bisnis dalam memperoleh pendapatan. Matriks ini juga mengukur kinerja bisnis secara keseluruhan, mulai dari kinerja tim, pendapatan, hingga kinerja individu.

5. Prospek Berkualitas Penjualan (SQL)

SQL terkait dengan bagaimana calon pelanggan potensial menjadi peluang penjualan melalui proses kualifikasi tim pemasaran. Matriks ini sangat penting karena dapat menentukan berapa banyak calon pelanggan yang pada akhirnya dapat berkonversi dan berubah menjadi pelanggan.

Selain itu, matriks ini penting karena merupakan penilaian kinerja tim pemasaran. Data dari SQL membantu tim melakukan yang terbaik.

6. Marketing Qualified Lead (MQL)

Tim pemasaran mengkualifikasikan prospek ke dalam kelompok tertentu. Ini disebut MQL. Hasil dari prospek ini diserahkan kepada tim penjualan untuk dicapai nantinya. Tugas selanjutnya dilakukan oleh tim penjualan. Tim penjualan dapat menjangkau calon pelanggan dengan mengirimkan formulir.

7. Pengembalian Investasi (ROI)

ROI menunjukkan bagaimana perusahaan mengukur pendapatan yang diperoleh melalui kampanye pemasaran. Hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dari investasi.

ROI dikatakan sebagai matriks yang paling penting untuk tetap ditinjau. Karena ROI berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk seluruh biaya operasional, termasuk pemasaran.

8. Retensi Pelanggan

Retensi pelanggan merupakan upaya untuk mengukur efektivitas suatu bisnis dalam mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang. Hal ini terkait dengan memiliki pelanggan yang loyal, karena memiliki pelanggan baru tidaklah mudah.

Mempertahankan pelanggan itu penting. Dengan menerapkan matriks ini dalam KPI, Anda dapat mengetahui apakah kampanye pemasaran mampu mempertahankan pelanggan atau tidak.

9. Rasio Lalu Lintas Situs Web terhadap Pimpinan

Matriks ini terkait dengan rasio jumlah audiens yang sebelumnya mengunjungi situs Anda dan kemudian dikonversi menjadi pelanggan. Ini akan berguna ketika Anda menentukan kualitas lalu lintas ke situs Anda, terutama jika situs tersebut adalah platform yang dominan dalam bisnis Anda (seperti e-Commerce).

Anda dapat membagi jumlah total pengunjung dengan jumlah prospek yang dihasilkan selama periode waktu tertentu. Katakanlah Anda memiliki 200.000 pengunjung dengan 10.000 prospek, yang berarti Anda memiliki tingkat konversi 20 persen.

Tujuan penghitungan matriks ini adalah untuk meningkatkan jumlah konversi dengan menerapkan biaya rendah untuk setiap prospeknya.

10. Target dan Pertumbuhan Penjualan

Matriks ini adalah yang tertinggi dan nyata. KPI ini memengaruhi keseluruhan strategi bisnis Anda.

Anda perlu menetapkan target penjualan yang tinggi dan memantaunya secara detail. Ingatlah bahwa tujuan pemasaran adalah mendorong penjualan bisnis ke arah yang lebih baik.

Siapa Pelaku Usaha yang Perlu Mengukur KPI Pemasaran?
Tidak semua pelaku usaha perlu menilai KPI pemasaran. Pasalnya, ada model dan skala bisnis yang berbeda.

Berikut ini menjelaskan pemilik bisnis yang harus menilai KPI pemasaran

a. Pemilik Bisnis Online

Jenis bisnis ini erat kaitannya dengan KPI pemasaran. Misalnya, CPC, anggaran pemasaran dihitung dari klik oleh calon pelanggan ketika mereka melihat iklan mereka muncul.

b. Pemilik Bisnis B2C (Business-to-Customer)

Matriks dalam KPI pemasaran diperlukan untuk rencana pemasaran, dari sebelum mendapatkan pelanggan potensial hingga mempertahankannya.

c. Pemilik Bisnis B2B (Business-to-Business)

Ada model bisnis yang tujuannya untuk mendapatkan mitra bisnis yang tepat. Dalam hal ini, KPI pemasaran memainkan peran penting dalam model bisnis B2B.

d. Bisnis dengan Tenaga Penjualan

Pemasaran erat kaitannya dengan penjualan. Karyawan di kedua sisi tim juga sering bertabrakan dalam pekerjaan.

Kinerja tim penjualan harus diukur karena mereka adalah ujung tombak bisnis. Mereka juga mensukseskan proses operasi bisnis tim pemasaran. Oleh karena itu, KPI untuk tim penjualan juga perlu diukur dengan matriks yang relevan.

Bagaimana Cara Membuat KPI Pemasaran?

Perhitungan KPI pemasaran berbeda-beda, tergantung model bisnis masing-masing. Namun secara umum ada lima cara untuk membuat KPI pemasaran pada sebuah bisnis.

Mendefinisikan Tugas Utama Pribadi

Alur kerja pertama dalam membuat KPI pemasaran adalah memahami tugas inti dan pekerjaan individu setiap karyawan perusahaan. Tetapkan tugas sesuai dengan kemampuan mereka.

Kemudian tuliskan tugas apa yang perlu dilakukan dan harapan yang Anda inginkan dari karyawan. Tinjau dengan supervisor jika ada tugas yang perlu diubah.

Rencanakan Grup atau Tugas Proyek

Anda perlu memiliki rencana besar terkait dengan tujuan yang ingin Anda capai dalam bisnis. membuat tugas atau proyek tertentu yang berada di luar deskripsi pekerjaan harian. Tugas ini harus fokus pada proyek-proyek strategis dan penting.

Merancang Sasaran Kinerja (SK)

Tinjau langkah pertama dan kedua. Gabungkan kedua review tersebut, lalu buat performance goal (SK). SK ini dapat terdiri dari lima sampai delapan poin untuk setiap individu.

Tentukan KPI dan Bobot Pemasaran
Setiap SK memiliki satu hingga dua KPI. Buat lima hingga sepuluh KPI untuk seluruh SK.

Saat menentukan bobot KPI, perhatikan hal-hal berikut:

a. Prioritas

Semakin tinggi prioritas, semakin besar bobotnya.

b. Tingkat kesulitan

Semakin sulit untuk mencapai target, semakin tinggi bobotnya.

c. Kredibilitas Data dalam Mencapai Target

Semakin kredibel data terkait pencapaian target, semakin besar bobotnya. Kredibel artinya tidak mudah dimanipulasi.

Baca juga: Apa Itu Pemasaran?

Tentukan Target KPI Pemasaran

Anda dapat menggunakan rumus SMART untuk menetapkan target.

a. Spesifik

Targetnya harus sesuatu yang spesifik, seperti 40 jam per karyawan per tahun.

b. terukur

Dapat diukur, misalnya dalam bentuk persentase.

c. Dapat dicapai

Hal ini dimungkinkan untuk dicapai. Artinya menantang, tapi bukan tidak mungkin.

d. Relevan

Sasarannya adalah sesuatu yang relevan dengan SK yang telah ditetapkan.

e. Waktu

Berikan batasan waktu untuk mencapai KPI, seperti per tahun.