Apa Perbedaan Buzzer dan Influencer – Dalam kebutuhan kampanye digital, seringkali kita sulit membedakan antara buzzer dan influencer. Apa sebenarnya dan siapa mereka?
Kedua istilah tersebut merupakan produk dari ledakan media sosial sebagai lahan baru bagi perusahaan untuk bersaing menarik penggemar sebanyak mungkin.
Nah amri kita pelajari perbedaan keduanya pada artikel berikut ini. Meski pada dasarnya antara buzzer dan influencer adalah sama dalam kedudukanya di media sosial yaitu sebagai sarana untuk promosi.
Definisi Buzzer dan Influencer
Meningkatnya jumlah pengguna media sosial telah menghadirkan banyak peluang untuk berbagai jenis bisnis.
Platform ini sekarang digunakan oleh semua tim pemasaran organisasi sebagai ladang untuk mengumpulkan audiens dan meningkatkan kesadaran merek.
Meski pekerjaannya terlihat mirip, namun fungsi dari kedua opinion leader tersebut sebenarnya berbeda lho.
Menurut Xendit, buzzer adalah individu yang bertugas memposting tentang konten tertentu secara berulang-ulang hingga pesan yang dimaksud berhasil diterima oleh khalayak yang besar.
Di sisi lain, influencer lahir dari kata influence atau pengaruh, di mana peran mereka adalah memberikan pengaruh, terutama untuk mempengaruhi pendapat para pengikutnya.
Suara seorang influencer umumnya lebih dihargai daripada pendapat buzzer, sehingga mereka tidak perlu menyebarkan konten berulang kali.
Perbedaan antara Buzzer dan Influencer
1. Jumlah Follower
Saat membahas perbedaan buzzer dan influencer, hal yang paling kentara adalah perbandingan jumlah pengikutnya.
Dilansir dari Sindo News, buzzer tidak memiliki banyak pengikut. Mereka juga terkadang bekerja dalam tim besar yang terdiri dari sekitar belasan orang.
Hal inilah yang membuat tugas mereka tak jarang menjadi sulit. Buzzer diperlukan untuk membuat konten menjadi viral. Non-stop dan jeda sampai target tercapai.
Sementara itu, influencer memiliki jumlah audiens yang besar. Kisaran pengikut pengikut akun influencer bervariasi, dari ribuan hingga jutaan.
Oleh karena itu, mereka tidak perlu bekerja sama dengan banyak orang dan cukup mempromosikan sebuah brand melalui postingan yang cenderung terukur.
2. Tingkat keterlibatan
Perbedaan selanjutnya antara buzzer dan influencer adalah tingkat engagement audiens dengan postingan yang mereka tampilkan.
Menurut Xendit, dengan pola penyebaran informasi yang berulang-ulang, khalayak cenderung menghindari postingan yang menampilkan buzzer.
Namun, bukan berarti itu hal yang buruk. Beberapa pengikut pasti akan mencoba mengamati pesan yang disampaikan oleh buzzer.
Sebaliknya, tingkat keterlibatan seorang influencer biasanya jauh lebih tinggi.
Hal ini dikarenakan interaksi influencer dengan audiensnya yang terkesan aktif dan terlihat natural. Jadi, tidak jarang brand besar memilih layanan influencer daripada buzzer.
3. Indikator keberhasilan
Dilihat dari pola kerja buzzer, target mereka bukan untuk mempengaruhi opini publik dan mempengaruhi kebiasaan sehari-hari mereka.
Fokus utama buzzer adalah menyebarkan informasi seluas-luasnya, mencakup khalayak dari segala usia dan latar belakang.
Tidak seperti influencer, tujuan mereka adalah menyebarkan informasi dan memberi pengikut mereka pilihan yang dapat mereka pilih.
Ya, dengan kata lain, influencer mendorong audiensnya untuk menggunakan suatu produk karena pendapatnya dapat dipercaya, sedangkan tugas buzzer hanyalah menyiarkan informasi untuk diketahui publik.
Itulah penjelasan Glints tentang semua perbedaan antara buzzer dan influencer. Meski terlihat mirip, namun sebenarnya tidak sama.
Baca juga: Pemasaran Media Sosial
Dunia pemasaran memang sedang naik daun, dan penting untuk mulai memahami semua istilah dan strategi yang digunakan dalam dunia pemasaran digital.