Pengertian AI Menurut Para Ahli, Kecerdasan Buatan (AI) telah menjadi salah satu bidang yang paling menarik dan berkembang pesat dalam ilmu komputer dan teknologi. Namun, definisinya tetap menjadi subjek perdebatan dan evolusi yang terus-menerus.
Pengertian AI Menurut Para Ahli
Para ahli dari berbagai disiplin ilmu telah memberikan pandangan mereka tentang apa itu AI, mencerminkan kompleksitas dan potensi teknologi ini.
Pandangan Awal AI
John McCarthy (1956): Sebagai salah satu pendiri AI, McCarthy mendefinisikannya sebagai “ilmu dan teknik untuk membuat mesin cerdas.”[1] Ia menekankan pada kemampuan mesin untuk meniru aspek-aspek pembelajaran dan kecerdasan manusia.
Marvin Minsky (1968): Minsky, seorang pionir lainnya, melihat AI sebagai upaya untuk “membuat mesin melakukan hal-hal yang akan membutuhkan kecerdasan jika dilakukan oleh manusia.”[2] Definisi ini menggarisbawahi tujuan AI untuk menciptakan mesin yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kognisi manusia.
Herbert Simon (1987): Simon, seorang ilmuwan kognitif dan pemenang Hadiah Nobel, mendefinisikan AI sebagai “bidang studi yang berhubungan dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu yang, dalam pandangan manusia, adalah cerdas.”[3] Definisi ini menekankan pada perspektif manusia dalam menilai apakah suatu tindakan dianggap cerdas.
Perkembangan AI
Elaine Rich (1991): Rich, seorang peneliti AI, memperluas definisi dengan menyatakan bahwa AI adalah “studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang, pada saat ini, orang lakukan lebih baik.”[4] Definisi ini mengakui bahwa AI adalah bidang yang terus berkembang, di mana mesin secara bertahap menjadi lebih baik dalam tugas-tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia.
Nils J. Nilsson (2009): Nilsson, seorang ilmuwan komputer, menyoroti tujuan akhir AI, yaitu menciptakan “mesin cerdas.” Ia mendefinisikan kecerdasan sebagai “kualitas yang memungkinkan suatu entitas berfungsi dengan tepat dan memiliki tujuan di lingkungannya.”[5] Definisi ini menekankan pada kemampuan mesin untuk beradaptasi dan mencapai tujuan dalam lingkungan yang kompleks.
Definisi AI Modern:
Stuart Russell dan Peter Norvig (2020): Russell dan Norvig, penulis buku teks AI yang berpengaruh, mendefinisikan AI sebagai “studi tentang agen-agen yang menerima persepsi dari lingkungan dan melakukan tindakan.”[6] Definisi ini mencakup berbagai macam sistem AI, dari robot fisik hingga agen perangkat lunak, dan menekankan pada interaksi antara AI dan lingkungannya.
Perkembangan Lanjutan:
Seiring dengan perkembangan AI yang pesat, definisinya terus berkembang dan diperluas. Beberapa ahli menekankan pada kemampuan AI untuk belajar dan beradaptasi dari data, sementara yang lain fokus pada kemampuannya untuk menalar, memecahkan masalah, dan bahkan menunjukkan kreativitas.
Kesimpulan:
Pengertian AI menurut para ahli telah berevolusi seiring dengan perkembangan teknologi ini. Definisi-definisi tersebut mencerminkan berbagai perspektif tentang apa yang membuat mesin menjadi cerdas dan bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan kehidupan manusia. Seiring AI terus berkembang dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, definisinya juga akan terus berkembang untuk mencerminkan kemampuan dan potensi teknologi yang terus berkembang ini.
Baca juga: Sejarah Perkembangan AI, Dampak Negatif dan Positif Bagi Manusia
Sumber:
[1] McCarthy, J. (1956). Proposal for the Dartmouth Summer Research Project on Artificial Intelligence. [2] Minsky, M. (1968). Semantic Information Processing. MIT Press. [3] Simon, H. A. (1987). Models of Man. Wiley. [4] Rich, E., & Knight, K. (1991). Artificial Intelligence (2nd ed.). McGraw-Hill. [5] Nilsson, N. J. (2009). The Quest for Artificial Intelligence. Cambridge University Press. [6] Russell, S. J., & Norvig, P. (2020). Artificial Intelligence: A Modern Approach (4th ed.).
Silahkan berlangganan untuk menerima berita dan artikel lainnya di Google Berita.