Strategi Pemasaran TikTok dan Pengaruhnya terhadap Citra Merek dan Keputusan Pembelian Generasi Z di Indonesia. Penetrasi media sosial di Indonesia semakin meluas, dan salah satu platform yang berhasil menarik perhatian Generasi Z adalah TikTok.
TikTok adalah platform media sosial yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan membagikan video pendek. Konten video di TikTok beragam, mulai dari tarian, nyanyian, komedi, hingga berbagai bakat lainnya. Durasi video yang dapat diunggah di TikTok berkisar antara 3 detik hingga 10 menit.
Aplikasi ini dikembangkan oleh ByteDance, perusahaan asal China, dan pertama kali diluncurkan pada tahun 2017 untuk perangkat iOS dan Android di sebagian besar pasar di luar China. Pada tahun 2018, TikTok bergabung dengan Musical.ly, sebuah platform media sosial asal Tiongkok lainnya, yang kemudian membuatnya tersedia secara global.
Di China, TikTok memiliki versi khusus bernama Douyin. Meski memiliki antarmuka pengguna yang hampir identik, Douyin dan TikTok tidak saling terhubung dalam hal akses konten.
TikTok memiliki kantor pusat global yang berlokasi di Los Angeles dan Singapura, serta sejumlah kantor regional di kota-kota besar seperti New York, London, Dublin, Paris, Berlin, Dubai, Jakarta, Seoul, dan Tokyo.
Dalam konteks ini, sebuah penelitian terbaru mengkaji bagaimana strategi pemasaran melalui TikTok memengaruhi citra merek dan keputusan pembelian di kalangan Generasi Z. Penelitian ini juga menyoroti peran inovasi produk sebagai mediator penting dalam hubungan tersebut.
Metode Penelitian
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan survei online yang dilakukan selama tiga bulan. Sampel terdiri dari 150 responden Generasi Z yang aktif menggunakan TikTok dan memiliki ketertarikan pada produk fashion.
Dengan bantuan perangkat lunak Amos, analisis data dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian ini tidak memiliki batasan geografis, sehingga mencakup perspektif yang beragam dari konsumen di seluruh Indonesia.
Hasil Penelitian
Hasil analisis menunjukkan beberapa temuan penting:
- Strategi pemasaran TikTok meningkatkan citra merek Strategi pemasaran yang efektif di TikTok, seperti penggunaan konten kreatif, kolaborasi dengan influencer, dan kampanye interaktif, terbukti secara signifikan meningkatkan citra merek. Temuan ini mendukung Hipotesis 1.
- Inovasi produk memengaruhi citra merek secara positif Produk yang inovatif, seperti desain yang unik dan fungsionalitas baru, berhasil membangun citra merek yang lebih positif di mata konsumen. Hal ini mengkonfirmasi Hipotesis 2.
- Strategi pemasaran TikTok tidak langsung memengaruhi keputusan pembelian Berbeda dengan ekspektasi, strategi pemasaran TikTok tidak ditemukan memiliki dampak signifikan pada keputusan pembelian secara langsung. Dengan demikian, Hipotesis 3 ditolak.
- Inovasi produk mendorong keputusan pembelian Inovasi produk memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Generasi Z. Produk yang inovatif memberikan nilai tambah yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, mendukung Hipotesis 4.
- Citra merek memengaruhi keputusan pembelian Citra merek yang positif terbukti menjadi faktor penting dalam memengaruhi keputusan pembelian, sesuai dengan Hipotesis 5.
Implikasi Praktis
Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi industri fashion yang menargetkan Generasi Z. Beberapa rekomendasi praktis meliputi:
- Mengintegrasikan strategi pemasaran TikTok dengan penawaran produk yang inovatif untuk menciptakan pengalaman merek yang kuat.
- Memanfaatkan fitur-fitur interaktif di TikTok, seperti live shopping dan tantangan kreatif, untuk membangun hubungan emosional dengan konsumen.
- Meningkatkan fokus pada inovasi produk sebagai alat utama untuk mendorong keputusan pembelian.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Penelitian ini menegaskan pentingnya citra merek yang positif yang dibentuk melalui pemasaran TikTok dan inovasi produk. Meskipun dampak pemasaran TikTok pada keputusan pembelian relatif terbatas, kombinasi strategi pemasaran yang kreatif dan produk yang inovatif dapat secara signifikan memengaruhi preferensi konsumen.
Untuk penelitian mendatang, disarankan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain, termasuk aspek demografis dan psikografis, serta analisis mendalam terhadap preferensi konsumen di TikTok.
Dengan memahami dinamika ini, pelaku industri fashion dapat mengoptimalkan strategi mereka untuk menarik dan mempertahankan loyalitas Generasi Z sebagai konsumen utama mereka.
Sumber: Jurnal, Dampak Tiktok: Dekoding Pilihan Pembelihan Fashion Pada Generasi Z Melalui Generasi Strategi Media Sosial dan Inovasi Produk. https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/article/view/5505