Kasus Bunuh Diri Perwira TNI Karena Utang Judi Online, kasus tragis tersebut melibatkan perwira TNI Angkatan Laut, Lettu Laut (K) Eko Damara yang diduga bunuh diri karena terlilit utang akibat perjudian online. Kasus ini menyoroti dampak negatif perjudian online yang semakin mengkhawatirkan di kalangan pegawai negeri sipil (PNS) dan masyarakat umum.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun Instagram @marinir_tni_al, Lettu Laut Eko Damara ditemukan tewas diduga bunuh diri. Kecurigaan ini muncul setelah ditemukan bukti bahwa Eko Damara memiliki utang yang besar akibat keterlibatannya dalam perjudian online. Hal itu diungkapkan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi dalam konferensi pers yang digelar, dimuat laman katadata Senin (20/5/24).
Keluarga Lettu Laut Eko Damara curiga dengan penyebab meninggalnya petugas tersebut karena ditemukan sejumlah luka memar di sekujur tubuhnya. Kecurigaan tersebut mendorong penyelidikan lebih lanjut yang akhirnya mengungkap besarnya kemungkinan bahwa utang judi online menjadi penyebab utama dibalik aksi tragis tersebut.
Data Perputaran Judi Online
Berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), perjudian online di Indonesia menunjukkan angka yang sangat mengkhawatirkan. Berikut beberapa data perputaran uang pada industri perjudian online di Indonesia:
- Pada tahun 2022, peredaran uang mencapai Rp 190 triliun.
- Tahun 2023 angkanya melonjak menjadi Rp 327 triliun dengan volume transaksi 168 juta.
- Selama triwulan I tahun 2024 (Januari-Maret), peredaran uang mencapai Rp 100 triliun.
Lebih lanjut, PPATK mencatat sebanyak 3.295.310 masyarakat Indonesia terlibat perjudian online dan melakukan deposit sebesar Rp 34,51 triliun di situs perjudian.
Dari jumlah itu, Rp5,1 triliun dikirim ke luar negeri melalui perusahaan cangkang, menandakan besarnya aliran dana keluar Indonesia akibat aktivitas ilegal tersebut.
Dampak Perjudian Online pada Masyarakat
Kasus Lettu Laut Eko Damara mencerminkan betapa seriusnya dampak perjudian online terhadap individu dan keluarganya. PNS yang seharusnya menjadi teladan dalam disiplin dan tanggung jawab menjadi salah satu sasaran utama para bandar taruhan online.
Keterlibatan mereka dalam perjudian online tidak hanya merusak kehidupan pribadinya tetapi juga merusak citra dan kredibilitas institusi tempat mereka bekerja.
Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, perlu adanya upaya pencegahan yang lebih ketat dan edukasi yang lebih luas mengenai bahaya perjudian online.
Pemerintah dan lembaga terkait harus bekerja sama untuk menutup akses situs perjudian online dan memberikan dukungan bagi individu yang terjerat dalam praktik perjudian ini.
Kategori orang yang suka bermain judi online antara lain:
- Pelajar dan mahasiswa
- Buruh
- Petani
- Ibu rumah tangga
- Pegawai swasta
- Dan lain-lain
Menteri Kominfo atau Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi pernah mengatakan, PNS juga menjadi salah satu sasaran bandar judi online. “Saat pertama masuk, teman saya kasih foto ‘ini petugas Cominfo yang banyak main judi online’,” ujarnya saat jumpa pers, akhir tahun lalu (20/10/2023).
“Korban gila judi online, pemerintah daerah, pejabat pemerintah daerah, ASN atau Aparatur Sipil Negara, semuanya,” tambah Budi.
TNI juga kerap mengadakan sosialisasi terkait perjudian online. Salah satunya, sosialisasi dampak perjudian online di Universitas Langlangbuana pada pekan lalu (16/5) yang dihadiri berbagai kalangan dari kalangan TNI antara lain Perwira, Bintara, Tamtama, dan PNS Mako Kopasgat.
Pada bulan Maret, Pangkalan TNI Angkatan Udara (Air Force Base) Maimun Saleh Sabang melakukan pemeriksaan telepon seluler atau telepon genggam seluruh personel secara serentak.
Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah sejak dini pelanggaran terkait penggunaan gadget untuk hal-hal negatif seperti perjudian online, pinjaman online alias pinjol dan situs pornografi.
Panglima Komando Armada III (Pangkoarmada III) Laksamana Muda TNI Hersan membenarkan TNI dan PNS jajarannya di Koarmada III Katapop Kabupaten Sorong Papua Barat Selatan bermain judi online.
Ia juga memerintahkan seluruh pejabat tinggi, komandan satuan, dan inspektur Koarmada III untuk rutin mengecek ponsel petugas untuk mengetahui apakah ada aplikasi perjudian online.