Modus Penipuan WhatsApp Terbaru 2024, modus penipuan melalui aplikasi WhatsApp terus berkembang. Pesan singkat dari nomor tak dikenal yang berisi file tidak jelas dapat mengelabui pengguna agar mengunduh dan menginstalnya, hingga aplikasi penghisap data terinstal tanpa disadari.
Modus Penipuan WhatsApp Terbaru 2024
Kebanyakan penipuan melalui WhatsApp memanfaatkan file APK yang dikirimkan secara acak ke nomor ponsel orang lain. Tujuannya agar penerima chat mengklik dan mendownload file yang dikirimkan, lalu tanpa sadar menginstal aplikasi berbahaya di HP miliknya.
Metode penipuan yang disebut dengan phishing ini mirip dengan kejahatan pengiriman link melalui email. Penipu online berharap penerima email atau WhatsApp tanpa disadari memberikan akses ke ponselnya sehingga data atau rekening keuangan dapat dibajak.
Berikut sejumlah modus penipuan online di WhatsApp tahun ini:
1. Modus Kurir
Penipuan ini dilaporkan oleh akun Instagram yang mengungkap obrolan Telegram dengan seseorang yang mengaku dari J&T. Penipu mengirimkan lampiran dengan nama file APK yang bertuliskan “LIHAT Paket Foto”. Mereka yang mengunduh file tersebut akan kehilangan uang yang disimpan di bank. Data keuangan milik korban akan diambil oleh pelaku.
2. File Undangan Pernikahan
Penipuan ini ramai dibicarakan karena banyaknya pengguna WhatsApp yang mendapatkannya. Mereka dikirimi file APK oleh orang tak dikenal bertajuk “Surat Undangan Pernikahan Digital” berukuran 6,6 MB. Penipu mengajak korbannya membuka file tersebut untuk mengecek keaslian isi file tersebut.
3. Surat Tilang Palsu
Sejumlah warganet juga mendapat surat tilang palsu dengan file APK bertajuk “Surat Tilang-1.0 APK”. “PERINGATAN! Hati-hati penipuan dengan modus kirim surat palsu lewat WhatsApp ini. Jangan sekali-kali klik/download file berekstensi ‘.apk’ dari orang tak dikenal di gadget Anda,” cuit akun @MurtadhaOne1.
4. Catut MyTelkomsel
Penipuan lainnya menggunakan nama MyTelkomsel, aplikasi milik operator Telkomsel. Korban diminta mengklik file APK yang dikirimkan. Selanjutnya, mereka diminta memberikan izin akses ke sejumlah aplikasi, antara lain foto, video, SMS, dan akun layanan perbankan digital atau fintech.
### **5. Pengumuman dari Bank**
Penipuan lainnya membuat pengumuman yang seolah-olah datang dari pihak bank, mengenai perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal. Pengguna WhatsApp diberikan link untuk mengisi formulir, yang kemudian datanya dicuri oleh pelaku.
6. Undangan VCS
Modus lainnya adalah ajakan video call sex (VCS) dari nomor tak dikenal. Penjahat memanfaatkan ketidaktahuan seseorang terhadap teknologi untuk memerasnya. Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan, “Ini pada dasarnya adalah pemerasan yang memanfaatkan ketidaktahuan atau ketidakamanan seseorang terhadap teknologi.”
7. Kuras Rekening Menggunakan Kode QR
Cara lain yang sering digunakan adalah quishing, kombinasi kode QR dan phishing. Pelaku memancing korban untuk memberikan informasi pribadinya dengan memindai QR Code yang membawa korban ke situs tertentu. Situs tersebut dapat melacak aplikasi ke alamat peta korban, dan mengarahkannya ke situs palsu yang sulit dideteksi.
Cara Menghindari Quishing
Untuk menghindari tindak pidana quishing, jangan percaya kode QR yang dipasang di tempat umum atau diberikan oleh orang yang tidak jelas. Kenali kode QR yang berpotensi digunakan untuk kejahatan dengan memperhatikan tanda-tanda meningkatnya rasa urgensi dan kekhawatiran calon korban. Misalnya, pernyataan seperti “Pindai kode QR ini untuk memverifikasi identitas Anda atau mencegah penghapusan akun Anda”.
Aktifkan otentikasi dua faktor pada setiap akun dan selalu logout dari perangkat yang tidak lagi digunakan.
Baca juga: Perbedaan WhatsApp Bisnis dan WhatsApp Reguler
Tetap waspada dan jangan mudah tertipu dengan modus penipuan di WhatsApp. Keamanan dan kewaspadaan menjadi kunci utama untuk melindungi diri dari berbagai bentuk kejahatan cyber yang semakin berkembang.